Photobucket

Kamis, 18 Desember 2008

Kawan, berhentilah selagi sempat !

"Harusnya, pas gak ketahuan, kau berhenti !" kata Haris.
"Nggak bisa! Maunya sih begitu, tapi nggak bisa," jawab Bedu.
"Iya sih, pasti nggak bisa. Korupsi tuh, emang begitu. Kalo gak ketahuan pasti ketagihan."

Kawan, sebenarnya bukan saja pada korupsi, seseorang bakal mengulangi perbuatannya, melainkan pada seluruh kasus kejahatan. Sekali kejahatan dilakukan, biasanya kita memang tergoda untuk mengulanginya. Dan sekali menjadi kebiasaan, tambah sulit mengobatinya.

Seseorang yang biasa minum akan sulit menghentikan kebiasaan minumnya. Seseorang yang biasa berbohong, akan terus menambah banyak daftar kebohongannya. Seseorang yang berhasil mencuri barang-barang kecil, akan beralih mencuri barang-barang yang lebih besar. Seseorang yang berhasil mencuri barang-barang yang sedikit akan tergoda untuk mencuri barang-barang yang lebih banyak. Seseorang yang berhasil korupsi kecil-kecilan akan tergoda untuk korupsi besar-besaran.

Itulah sebagian contoh kasus yang menjadi pembenaran bahwa jangan pernah membiarkan sedikit pun celah bagi nafsu untuk bisa masuk menguasai hati, tubuh, dan pikiran kita. Sekali kita beri kesempatan, akan sulit mengusirnya. Apalagi, sifat asli manusia itu serakah-bahkan terhadap kejahatan sekalipun.

Banyak cerita pelaku-pelaku kejahatan khususnya korupsi yang tertangkap dalam aksinya yang kedua dan ketiga, atau ketika perbuatan itu terulang. Terhadap mereka, kadang kita tidak bisa bilang, Hei kawan, berhentilah!" Karena memang mereka tidak mudah untuk bisa berhenti. Terlena.

Beruntunglah, bila ada diantara kita yang langkah kejahatan kita dihentikan Allah. Entah itu ketahuan pada aksi pertama atau gagal melancarkan aksi. Berarti kita masih disayang oleh Allah. Allah ingin kita berubah menjadi lebih baik. Tapi ya, terhadap mereka yang baru terbongkar setelah sekian belas kali aksi kejahatannya, patut pula bersyukur. Coba, kalau kematian yang menghentikan aksinya? pasti repot.

Akhirnya, bila ingin selamat, jangan berada ditepi jurang. Sekali jatuh, susah buat naik kembali. Wallahu a'lam.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Betul sekali mas didi, memang kejahatan itu seperti CANDU, sekali sukses melakukannya, dia akan ketagihan mencobanya kembali dikesempatan kedua dan seterusnya. Alangkah beruntungnya bagi yang pada kesempatan pertama sudah digagalkan oleh Allah dan bertobat, atau yang terlanjur melakukannya kemudian sadar dan bertaubat. Nice posting

Anonim mengatakan...

ya tuh..bener juga y...makanya jangan deket2 m yang begituan ah. apalagi klo coba2. bisa2 ketagihan, g ketahuan, lama2 jadi parah..nanti klo dah jatuh, baru terasa deh sakitnya..