Photobucket

Jumat, 29 Mei 2009

Belajar Bersyukur

Jangan butakan mata kita! Hanya karena satu-dua keinginan yang tidak tercapai, lalu kita menjadi manusia pengeluh yang terhambat sebab hanya terfokus pada kekurangan.

Mata kita selalu terbiasa melihat kekurangan. Ini yang biasanya terjadi, selalu dan selalu yang kita lihat kekurangan. Padahal Allah berfirman, Dan janganlah engkau tujukan penglihatanmu kepada orang yang kami beri kesenangan dengan-nya berbagai golongan dari mereka berupa perhiasan dunia, supaya Kami menguji mereka padanya, sedangkan rezeki Tuhanmu lebih baik dan kekal (QS. Tha Ha [20] : 131).

Orang yang tinggi melihat bahwa ia kurus. Orang yang pendek melihat betapa enaknya bila bisa bertambah tinggi 5-10 cm. Yang Punya Televisi 14 inci kepingin punya televisi 21 inci. Yang punya rumah tipe 36 kepingin tipe 72. Yang punya mobil satu, pengin dua. Teruuus begitu....

Tidak salah memang punya keinginan. Namanya saja manusia. Tapi, sudahkah kita syukuri apa yang sudah kita terima? Ini pertanyaan yang harus kita pertanyakan kepada diri kita. Jangan-jangan, yang ada saat ini pun belum kita syukuri, lalu kita sudah kepingin ini dan itu sebagai tambahannya. Jadilah kita manusia yang tidak pernah terpuaskan dahaga keinginannya. Kalau sudah begini, andai penyalurannya tepat, yakni lebih giat berusaha dan lebih cermat menangkap peluang, mungkin positif hasilnya. Tapi, andai salah penyalurannya, misal mencari jalan pintas, maka bisa ditebak, keinginan tersebut menjebaknya pada situasi kehidupan yang bermasalah. Ibaratnya, ia berenang di kolam yang tak bertepi.

Kehidupan ini indah, kalau dijalani dengan rasa syukur. Apa yang ada disekeliling kita, kita nikmati dulu sebagai pemberian Allah Yang Mahabaik. Keinginan dipasang, tapi tidak menjual pasung yang mengharuskan kita memenuhi keinginan itu dengan membabi buta.

Berterimakasihlah kepada Allah atas segala kebaikan-Nya, pasti Allah akan berkenan memberikan tambahannya.

Jika kamu bersyukur, niscaya akan kutambah nikmat-Ku padamu, tapi jika kamu lupa akan nikmat-Ku, ingatlah akan azab-Ku yang pedih. (QS. Ibrahim [14] : 7).

Dan salah satu cara berterima kasih itu adalah menerima apa adanya dan mau berbagi. Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar: